Penelitian menemukan bahwa makan sedikit karbohidrat-banyak lemak (LCHF) membantu mengontrol diabetes dan mengurangi lemak di liver. Artinya, jika Anda memiliki masalah lemak di iver, maka makan lemak akan membantu Anda. Hasil penelitian ini bertentangan dengan apa yang sebelumnya diyakini dokter.
Penelitian tentang diet rendah karbohidrat-tinggi lemak ini dilakukan pada pasien diabetes tipe dua dan penyakit hati berlemak di Denmark selama enam bulan.
Diet rendah karbohidrat-tinggi lemak, memakan banyak makanan berlemak seperti zaitun, kacang-kacangan, keju, krim, produk susu tinggi lemak. Diet ini kemudian dibandingkan dengan "diet diabetes klasik yang rendah lemak-tinggi karbohidrat, yang memakan banyak karbohidrat seperti gandum, kentang dan sayuran.
Setiap hari, peserta diet tinggi lemak-rendah karbohidrat mengonsumsi banyak lemak setara dengan seperempat liter minyak zaitun. Tentu saja, awalnya ini sulit. Peserta harus banyak mengubah pola pikir mereka untuk mulai makan banyak lemak. Sebab, kita telah terbiasa diberitahu selama beberapa dekade ini bahwa makan banyak lemak itu tidak baik.
Sedangkan peserta diet tinggi karbohidrat-sedikit lemak memakan banyak makanan tinggi karbohidrat, seperti roti, kentang, nasi atau pasta.
Seratus enam puluh lima peserta makan salah satu dari diet ini selama enam bulan, di mana penyelidikan yang berbeda dilakukan, termasuk biopsi hati.
Hasilnya, meskipun memakan banyak makanan berlemak namun kolesterol LDL, yang juga dikenal sebagai "kolesterol jahat", tidak terpengaruh. Yang terjadi justru naiknya kadar kolesterol baik (HDL), turunnya kadar HbA1C (masalah gula darah), penurunan kadar lemak darah (trigliserida) serta turunnya tekanan darah. Hipotesis, bahwa jika makan banyak lemak jenuh, akan mempengaruhi naiknya kolesterol LDL, tidak terbukti .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo