Prediabetes adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kadar gula darah di atas normal, tapi belum cukup tinggi untuk dikatregorikan sebagai penyakit gula (diabetes). Jadi, ini dianggap sebagai pendahuluan penyakit diabetes.
Istilah prediabetes sebetulnya mengandung masalah dalam makna kata tersebut. Awalan "pre" bermakna "sebelum" dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi sebelum atau pendahuluan dari penyakit diabetes.
Faktanya, prediabetes sebenarnya telah terjadi jauh sebelumnya. Kondisi ini "setelah" sekitar 10 hingga 15 tahun kadar insulin tinggi dalam darah.
Prediabetes ini terjadi sebagai akibat kadar gula darah meningkat di atas kadar normal, sebagai akibat konsumsi karbohidrat yang tinggi dalam jangka lama, yang memicu naiknya kadar insulin darah. Kadar insulin darah yang tinggi ini terjadi bertahun-tahun sebelum diagnosis prediabetes. Kadar insulin darah secara konsisiten meningkat 10 hingga 15 tahun sebelum diagnosis diabetes.
Prediabetes biasanya didiagnosis dengan memeriksa kadar gula darah atau dengan memeriksa a1c.
Kadar gula darah disebut normal, saat gula darah 100 mg/dl. Jika kadar gula puasa berada di kisaran 100 hingga 125 mg/dl maka itu dikategorika sebagai prediabetes. Sedangkan untuk A1C disebut normal jika kurang dari 5,7. Kadar a1c adalah prosentase haemoglobin yang mengikat gula dengan prosentase haemoglobin normal. Jika A1C berada diantara 5,7 dan 6,4 maka itu disebut "prediabetes".
Kadar insulin yang tinggi ini beriringan juga dengan kerusakan saraf (neuropati) dan kerusakan jantung (jantung koroner). Akibatnya, kebanyakan orang yang didiagnosis prediabetes juga telah mengalami penyakit neuroptai dan jantung koroner yang parah. Jadi bersamaan dengan diagnosis prediabetes, pasien juga didiagnosis dengan penyakit jantung.
Jadi, ketika dokter memberi diagnosis prediabetes, itu sebetulnya hanya diagnosis reaksioner. Mereka bereaksi terhadap sesuatu yang sebetulnya sudah lama terjadi. Jadi sebutan 'prediabetes' yang artinya pendahuluan penyakit lebih layak disebut sebagai 'pascadiabetes', karena ini telah terjadi pasca 10 hingga 15 tahun proses penyakit akibat kadar insulin darah yang tinggi yang dipicu olah konsumsi karbohidrat yang tinggi.
