Ada kepercayaan yang dianut banyak orang bahwa untuk menurunkan berat badan, tubuh harus menggunakan lebih banyak kalori untuk aktivitas dibanding kalori yang dimakan, sehingga tubuh berada dalam kondisi defisit kalori. Kita semua telah terbiasa mendengar hal ini. Sepintas, kedengarannya ajaran yang masuk akal. Misalnya, jika kebutuhan energi harian saya adalah 2.300 kalori. Kemudian, dengan mempertimbangkan usia, berat badan, massa tubuh, tinggi badan, tingkat aktivitas, dan pekerjaan saya, maka secara teknis yang perlu saya lakukan hanyalah makan 1.800 kalori, maka saya defisit 50 kalori. Secara matematis, kekurangan kalori tersebut akan menyebabkan penurunan berat badan saya.
Faktanya, dengan menerapkan ajaran ini, justru semakin banyak orang kegemukan dan sakit. Lebih dari 65% dari kita kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal, jika ajaran tentang kalori makanan itu benar, secara statistik orang gemuk akan berkurang bukan bertambah. Jadi, ada yang kurang pas.
Sehubungan dengan teori kalori tersebut, Anda pasti pernah mendengar orang mengatakan: "Olahraga adalah faktor terpenting untuk menurunkan berat badan". Apakah Anda berhasil menurunkan berat badan dengan banyak olahraga?
Sekarang, saya ingin mengatakan kepada Anda: "mengatur makanan dan bukan olahraga yang menjadi faktor terpenting untuk menurunkan berat badan." Jika anda hanya olahraga sementara gizi Anda buruk sehingga Anda mengalami ketidakseimbangan hormon, maka olahraga itu tidak berarti apa-apa.
Tubuh tidak diatur oleh berapa banyak suplai kalori yang kita makan. Pengatur metabolisme tubuh adalah HORMON melalui reseptor tertentu dalam tubuh sebagai respons terhadap makanan tertentu yang Anda makan. Jadi, jika Anda makan 100 kalori donat atau 100 kalori brokoli, maka secara kalori itu sama saja bagi tubuh. Namun, tubuh akan memberikan reaksi yang berbeda secara hormonal terhadap dua jenis makanan tersebut. Akan terjadi lonjakan kenaikan kadar insulin darah yang besar ketika memakan donat, sementara tidak ada lonjakan insulin jika makan brokoli. Insulin ini memberi respon terhadap kadar gula darah bukan pada berapa banyak kalori yang kita makan.
Lihatlah makanan lemak. Jika Anda makan 200 kalori dari alpukat atau minyak zaitun, Anda tidak mendapatkan lonjakan insulin, tidak akan ada penimbunan lemak tubuh. Ini juga mendapat manfaat tambahan berupa rasa kenyang, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Sebaliknya, jika Anda makan 200 kalori brownies, maka respons insulin akan naik. Respon ini adalah perintah bagi sel untuk mengambil kelebihan gula dan meningkatkan penyimpanan lemak.
Jadi inilah intinya; bukan berapa banyak kalori yang Anda makan, melainkan berapa banyak karbohidrat (gula) yang Anda makan dan jenis karbohidrat apa yang perlu Anda perhatikan.
Kita biasa mendengar bahwa ada orang yang kelebihan berat badan yang mengatakan bahwa mereka hanya makan 2 kali sehari dan “makanannya tidak banyak”, tapi mengapa berat badannya terus bertambah. Karena masalahnya bukan pada jumlah makanan yang dimakan, tapi jenis makanan karbohidrat yang mereka pilih sebagai makanannya adalah masalahnya.
Ini sama saja dengan orang-orang yang mengatakan “Saya sudah mencoba segalanya tetapi sepertinya tidak bisa mengubah berat badan.” Sudah mencoba pembatasan kalori, tapi berat badan terus bertambah. Iya, karena masih makan terlalu banyak karbohidrat. Jadi, sarannya adalah jangan makan terlalu banyak makanan berkarbohidrat. Jika Anda kelebihan berat badan selama 10 tahun, Anda tidak dapat berharap untuk menurunkan berat badan itu dalam 10 minggu hanya dengan mengurangi makan kalori. Itu tidak akan terjadi. yang Anda harus lakukan adalah kurangi makan karbohidrat atau kurangi gula.
Tentu saja, perusahaan makanan besar seperti Coca-Cola menyukai teori kalori, karena mereka ingin Anda percaya bahwa Anda dapat minum atau makan produk mereka yang mengandung banyak gula sebagai bagian dari diet seimbang yang sehat setiap hari! Walaupun mereka juga tahu bahwa itu kebohongan yang telah dikampanyekan sebagai kebenaran.
Bagaimanapun, sekaleng coke memiliki 11% dari karbohidrat yang direkomendasikan harian Anda berdasarkan "yang direkomendasikan" 2000 kalori per hari dan tunjangan karbohidrat 45-65% piramida makanan (tapi itu 39g karbohidrat dari 10 sendok teh gula.)
Jadi, apa yang perlu Anda lakukan setiap hari untuk menjadi sehat? Hal pertama adalah memotong semua karbohidrat olahan seminimal mungkin. Jika Anda adalah seseorang yang menghitung makronutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) bertujuan untuk kurang dari 15% karbohidrat per hari, isi sisa hari Anda dengan banyak lemak baik dan protein hewani.
Pahami bahwa sensasi rasa lapar akan datang dan pergi 3-4 kali per hari, tetapi jika Anda terus bekerja atau tidak menghiraukannya, maka Anda akan merasa baik-baik saja dalam satu jam, dan Anda akan mulai memanfaatkan beberapa simpanan lemak tubuh Anda.