Kamis, 16 Desember 2021

LAKI-LAKI: kecilkan payudara dan kembalikan kejantanan Anda

 

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9148621472216032"
     crossorigin="anonymous"></script>

Baik laki-laki maupun wanita, sama-sama memiliki payudara. Hormon yang mempengaruhi payudara tersebut juga sama. Bedanya, wanita menginginkan payudara membesar bahkan melakukan operasi pembesaran payudara, sementara laki-laki tidak menginginkan payudara membesar bahkan melakukan operasi untuk mengecilkan payudaranya.

Pada wanita, normalnya di usia pubertas akan terjadi pembesaran dan pematangan payudara. Perkembangan payudara ini terjadi akibat interaksi hormonal. Hormon estrogen dan progesteron yang lebih dikenal sebagai hormon kewanitaan bertindak sebagai hormon yang merangsang perkembangan payudara wanita tersebut.

Perkembangan payudara laki-laki terjadi serupa dengan perkembangan payudara wanita dewasa.Pada usia pubertas, laki-laki yang mengalami pembesaran payudara diakibatkan oleh menurunnya hormon kejantanan (testosteron) atau meningkatnya perubahan hormon kejantanan menjadi hormon kewanitaan oleh enzim aromatase yang lebih dikenal sebagai proses aromatisasi testosteron menjadi estrogen, sehingga kadar hormon kewanitaannya lebih banyak dari hormon kejantanan.

Normalnya, meskipun laki-laki menghasilkan kedua jenis hormon, baik hormon kejantanan testosteron dan hormon kewanitaan estrogen, namun estrogen hanya diproduksi dalam jumlah sedikit, sedangkan testosteron diproduksi dalam jumlah banyak. Jika kadar testosteron pria sangat rendah dibandingkan dengan estrogen, atau jika ada kelebihan aktivitas estrogen lebih aktif dibanding testosteron, maka payudara laki-laki tersebut akan bertumbuh yang lebih besar.

Pada laki-laki usia tua (>60 tahun), pembesaran payudara lebih umum terjadi. Sekitar 30% laki-laki usia tua mengalami pembesaran payudara. Fakta menunjukkan bahwa pembesaran payudara di usia tua tersebut adalah hasil dari peningkatan aktivitas enzim aromatase sebagai efek dari peningkatan lemak tubuh. Peningkatan aromatisasi yang dipicu oleh penimbunan lemak ini, berakibat pada penurunan konsentrasi testosteron. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar estrogen pada urin laki-laki gemuk. Hasil ini juga menunjukkan adanya ekspresi aromatase di jaringan lemak. Dengan demikian, baik ginekomastia obesitas  maupun ginekomastia penuaan, memiliki proses yang sama, yakni akibat dari peningkatan aktivitas aromatase, yang menyebabkan peningkatan perubahan testosteron menjadi estrogen. Meningkatnya tumpukan lemak tubuh seiring bertambahnya usia, memicu peningkatan aktivitas aromatase di jaringan lemak, meningkatkan sirkulasi estrogen lebih banyak. 

Jadi, payudara membesar pada laki-laki, bukanlah sekedar masalah volume payudara melainkan masalah rendahnya kadar hormon testosteron. Ini bukan sekedar masalah pada dorongan seks yang rendah, tapi ini juga berkaitan dengan kurangnya energi, gangguan tidur, kurangnya massa otot, dan gangguan pada tulang serta suasana hati. Dengan demikian, mengecilkan payudara pada laki-laki, bukanlah sekedar estetika melainkan demi peningkatan kualitas hidup.

Akar masalah yang sebenarnya dari aromatisasi testosteron menjadi estrogen adalah resistensi insulin. Setiap kali Anda makan karbohidrat seperti nasi, mie dan roti, maka makanan ini akan memasuki sistem pencernaan dan dipecah menjadi gula yang disebut glukosa. Glukosa akan mengalir bersama aliran darah, dan akan tetap berada dalam aliran darah sampai hormon insulin tiba. Insulin bertanggung jawab untuk mendorong glukosa masuk ke dalam sel otot untuk diubah menjadi energi, atau masuk ke sel liver, dan sel-sel lain di tubuh Anda, yang akan mengubah kelebihan glukosa menjadi trigliserida – dan akhirnya mendorongnya ke dalam sel lemak. Dengan kata lain, insulin membuat lemak.

Pankreas memproduksi dan melepaskan insulin segera setelah merasakan peningkatan kadar gula darah. Segera setelah Anda makan nasi, mie, kue atau donat, insulin disekresikan ke dalam darah Anda untuk memproses gula tersebut dan mengirimkannya sebagai bahan bakar ke sel lain, dan juga mulai membuat trigliserida dan lemak. Proses ini sangat penting karena menjaga kadar gula darah Anda tetap aman dan seimbang.

Sayangnya, proses alami ini rentan mengalami gangguan akibat melimpahnya makanan olahan dan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat manusia modern. Banyak orang hidup dari hari ke hari dengan kebiasaan salah yang menyebabkan kadar glukosa darahnya stabil pada ketinggian. Ini memaksa kadar insulin juga selalu melonjak tinggi sebagai respons terhadap begitu banyaknya gula darah. Jika kebiasaan makan dan gaya hidup Anda memaksa insulin untuk terus melonjak dan mengalir melalui darah Anda, Anda akan mengembangkan resistensi insulin. Tubuh Anda berhenti merespons insulin sebagaimana mestinya, dan kadar gula darah Anda merayap tinggi dan lebih tinggi, memaksa pankreas Anda untuk memompa lebih banyak lagi. Inilah akar masalah dari hilangnya kejantanan laki-laki, aromatisasi testosteron menjadi estrogen.

Karena resistensi insulin adalah akar masalah dari payudara membesar, maka mengambil langkah-langkah untuk membalikkan resistensi insulin harus menjadi prioritas pertama Anda.  Membalikkan resistensi insulin tidak bisa terjadi dalam semalam. Bagaimanapun, masalah jangka panjang membutuhkan solusi jangka panjang. Menciptakan kebiasaan makan yang sehat secara konsisten adalah cara terbaik untuk mencapai lebih banyak sensitivitas insulin dan menyeimbangkan kadar gula darah Anda.

Mulailah dengan membatasi asupan karbohidrat Anda dan mengganti karbohidrat dengan makanan berlemak dan berprotein, seperti: Alpukat, kacang Almond dan kacang lainnya, polong-polongan, daging sapi, ayam, domba, ikan, serta telur. Kombinasi makanan ini memberi tubuh hanya sedikit gula atau karbohidrat ke dalam sistem peredaran darah sehingga memaksimalkan respons tubuh Anda terhadap insulin. Inilah metode yang ampuh untuk mengurangi resistensi insulin Anda. Pada akhirnya, metode ini akan menghambat proses aromatisasi, menghambat perubahan testosteron menjadi estrogen, menaikkan kadar testosteron, menurunkan kadar estrogen, mengecilkan payudara, serta mengembalikan kejantanan.


Rabu, 15 Desember 2021

Bahaya Mengurangi Konsumsi Garam


 <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9148621472216032"

     crossorigin="anonymous"></script>


Meskipun memiliki fungsi yang sangat penting, sayangnya konsumsi garam lebih banyak dikenal dari sisi negatifnya karena dihubungkan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit  kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke) . Karena alasan inilah, konsumsi garam dapur sangat dibatasi, hingga kurang dari 6 g per hari (setara dengan 2,4 g natrium). Tapi, apakah membatasi konsumsi garam benar-benar merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan?

Garam dapur yang kita konsumsi mengandung natrium dan klorida sehingga disebut natrium klorida. Natrium adalah adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, seperti mengatur tekanan dan volume volume, pengaturan suhu tubuh, pengaturan fungsi membran sel, transmisi impuls saraf serta penyerapan nutrisi di usus halus. 

Pentingnya Keseimbangan Natrium Kalium
Natrium bukan satu-satunya mineral yang mempengaruhi tekanan darah. Mineral Kalium juga ikut berpengaruh. Efek kalium pada tekanan darah berlawanan dengan natrium, oleh karena itu, untuk mendapatkan tekanan darah yang sehat, harus terjadi keseimbangan yang tepat antara natrium dan kalium.

Ketika asupan garam rendah, yang berarti kadar natrium menjadi rendah, maka untuk mencapai keseimbangan natrium-kalium, tubuh bertindak untuk mengeluarkan kalium, sementara mempertahankan natrium. Ini berarti bahwa diet rendah natrium sebenarnya memperburuk keseimbangan natrium-kalium.

Karena Natrium bukan satu-satunya mineral yang mempengaruhi tekanan darah, maka diet mengurangi konsumsi garam sebenarnya hanya menghasilkan sedikit pengaruh terhadap penurunan tekanan darah. Dibanding manfaatnya terhadap penurunan tekanan darah, justru kemungkinan kerugiannya lebih banyak. Jadi, mengurangi asupan garam bukanlah cara terbaik untuk menjaga kesehatan.

Bahaya Konsumsi Sedikit Garam

1. Resiko Hiponatremia (kadar natrium darah rendah)
Ini adalah kondisi tubuh yang ditandai oleh rendahnya kadar natrium dalam darah. Gejalanya mirip dengan yang disebabkan oleh dehidrasi. Orang yang tidak mendapatkan cukup garam dalam makanan mereka dapat mengalami gejala kadar natrium darah rendah, yang meliputi pusing, kelelahan, dan kram otot. Dalam kasus yang parah, otak dapat membengkak, yang dapat menyebabkan sakit kepala, kejang, koma, dan bahkan kematian. 

Ada situasi tertentu di mana tubuh membutuhkan lebih banyak garam daripada biasanya untuk menggantikan garam yang hilang. Orang yang melakukan pekerjaan fisik, atau melakukan banyak olahraga akan membutuhkan lebih banyak garam dalam makanan mereka untuk menggantikan garam yang hilang melalui keringat. Pesepakbola profesional tercatat kehilangan lebih dari 6 gram garam  selama 90 menit pertandinganItulah sebabnya, Atlet olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik yang lama berisiko tinggi mengalami hiponatremia. Dalam kasus ini, biasanya terjadi karena minum banyak air, namun tidak disertai dengan penggantian natrium yang hilang melalui keringat.

Orang yang menjalani diet rendah karbohidrat atau ketogenik juga perlu untuk menambah asupan garam. Insulin bekerja pada ginjal untuk menahan natrium, oleh karena itu ketika makanan karbohidrat dikurangi dan kadar insulin turun, ginjal mengeluarkan lebih banyak natrium. Jika tidak mendapatkan cukup garam penggantinya dalam makanan, maka dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan kram otot. Ini adalah mekanisme yang bertanggung jawab atas 'keto flu', yang terkadang dialami saat melakukan diet rendah karbohidrat. Ini dapat dihindari hanya dengan menambahkan lebih banyak garam ke makanan, atau minum kaldu tulang.

2. Meningkatkan resistensi insulin

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik sinyal dari hormon insulin, yang menyebabkan kadar insulin dan gula darah lebih tinggi. Resistensi insulin adalah akar masalah dari banyak penyakit serius, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Orang yang memiliki masalah jantung biasanya hanya fokus pada menurunkan tekanan darah dengan diet rendah garam. Padahal, tekanan darah normal hanyalah salah satu penanda kesehatan jantung. Masalahnya, diet rendah garam juga ternyata punya efek samping dalam meningkatkan kadar adrenalin dan trigliserida serta mengurangi variabilitas denyut jantung. Ini semua adalah efek yang menekan sistem kardiovaskular dan berdampak negatif pada kesehatan jantung. Sebaliknya, diet tinggi natrium merangsang relaksasi pembuluh darah dan meningkatkan fungsi jantung. 

Itulah sebabnya, diet rendah garam beresiko pada peningkatan risiko kematian pada orang dengan gagal jantung. Faktanya, orang yang membatasi asupan garam mereka memiliki risiko kematian 160% lebih tinggi dibanding yang tidak membatasi asupan garam. Ini mengkhawatirkan, karena biasanya, orang gagal jantung sering diminta untuk membatasi asupan natrium mereka.

Garam seharusnya kita jadikan sebagai pilihan untuk memperbaiki resistensi insulin. Menambahkan garam pada minuman akan memungkinkan kita hanya membutuhkan sedikit pemanis, karena garam dapat menambah rasa manis, ini membantu kita mengurangi kecanduan gula.

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...