Minggu, 24 April 2022

Pesan untuk Gadis Remaja : kurangi konsumsi kedelai, ini efek buruknya





Kedelai menjadi kontroversial karena mengandung isoflavon konsentrasi tinggi, sejenis estrogen tanaman (fitoestrogen) yang fungsinya mirip dengan estrogen manusia. Isoflavon kedelai dapat mengikat reseptor estrogen dalam tubuh dan menyebabkan aktivitas estrogenik atau anti-estrogenik. Isoflavon kedelai yang utama adalah genistein, equol dan daidzen.

Dalam bahasa sehari-hari, estrogen lebih dikenal sebagai 'Hormon Seks Wanita', karena sangat penting dalam pengaturan dan kontrol tubuh wanita. Mulai dari perkembangan ciri-ciri kewanitaan, siklus menstruasi, kesuburan hingga kulit. Kadar estrogen pada wanita berfluktuasi dari waktu ke waktu hingga menurun selama perimenopause dan akhirnya dihentikan ketika menopause tiba.

Karena fungsi isoflavon mirip dengan hormon estrogen, konsumsi isoflavon dapat mengganggu keseimbangan hormon wanita. Konsumsi isoflavon yang banyak berarti kadar estrogen yang terlalu banyak. Ini menjadikan kadar progesteron terlalu rendah. Isoflavon yang tinggi juga mengurangi konsentrasi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) sekitar 20%. Ketidakseimbangan hormon seks ini jelas mempengaruhi kesuburan dan siklus menstruasi.

Karena efeknya yang mengganggu keseimbangan hormon seks kewanitaan, maka konsumsi kedelai juga mempengaruhi kesehatan organ reproduksi wanita. Pada beberapa penelitian yang menilai efek susu formula kedelai pada bayi terhadap perkembangan organ seksual menemukan bahwa bayi perempuan yang diberi susu formula kedelai sejak lahir memiliki pertumbuhan volume rahim yang lebih kecil selama 9 bulan pertama masa bayi dibandingkan bayi perempuan yang diberi susu formula sapi selama periode yang sama.

Kadar estrogen yang tinggi ini akhirnya berpengaruh juga pada fungsi tiroid. Tiroid adalah kelenjar hormon yang menghasilkan hormon pengatur metabolisme tubuh. Estrogen memiliki efek tidak langsung terhadap tiroid, yakni dengan meningkatkan globulin pengikat tiroksin. Ketika  fungsi tiroid masih sehat, pengaruh isoflavon kedelai tidak signifikan. Tetapi pada orang yang memiliki tiroid yang kurang aktif, makanan kedelai akan jelas sangat mengganggu metabolisme tubuh akibat kekurangan tiroksin.


Karena isoflavon kedelai mempengaruhi kadar hormon seks wanita dan hormon metabolisme tiroksin, maka mungkin bijaksana untuk membatasi jumlah kedelai yang diberikan kepada gadis remaja sampai sampai ada bukti meyakinkan bahwa itu sepenuhnya aman untuk dikonsumsi gadis remaja.

Kepada para gadis, jika mampu jauhi kedelai apa pun bentuknya, kecuali yang benar-benar difermentasi seperti Tempe. Karena fermentasi pada tempe telah menghilangkan sebagian besar anti-nutrisi dan pengganggu hormon kewanitaan. Jadi, tempe adalah kekecualian. Tanpa fermentasi, kedelai BUKAN makanan sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...