Minggu, 24 April 2022

AWAS INFEKSI SEUMUR HIDUP KUMAN KUCING: Bisa Menyebabkan Gangguan Kepribadian (cemas, stres kronis, depresi)


Toxoplasma gondii yang dikenal sehari-hari sebagai Toxo, adalah kuman parsit kucing, yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis pada manusia. Merupakan protozoa berbentuk bulan sabit. Pertama kali ditemukan tahun 1908 pada limpa dan hati seekor hewan gundi di Afrika. 


Kehidupan Toxo bergantung pada organisme lain yang disebut inang atau hospes. Terdapat dua jenis inang, yaitu inang definitif dan inang perantara. Inang definitif Toxo adalah hewan golongan kucing, sedangkan inang perantaranya adalah semua jenis hewan berdarah panas seperti: burung, anjing, kambing, sapi, termasuk manusia.

Terdapat tiga fase hidup Toxo, yaitu: 

Takizoit 
Periode pertumbuhan cepat pada fase infeksi akut. Pada fase ini, Toxo berbentuk seperti sabit dan aktif bergerak, menyebar ke bagian-bagian tubuh inangnya.

Bradizoit
Merupakan fase perkembangbiakan lambat yang menjadi ciri khas infeksi kronis. Pada fase ini, Toxo menetap di jaringan tubuh inang dalam jangka waktu yang lama. Daging hewan yang mengandung bradizoit merupakan sumber infeksi apabila dimakan oleh makhluk hidup lain.

Oosista
Ini adalah hasil reproduksi seksual Toxo yang terjadi di dalam tubuh inang definitif. Oosista keluar dari usus kucing bersama dengan tinja dan mampu bertahan di lingkungan sebagai sumber infeksi bagi makhluk hidup lain.



Walaupun kucing disebut sebagai hewan yang paling bertanggung jawab dalam penyebaran penyakit toksoplasmosis karena merupakan inang definitif yang menyebarkan oosista ke lingkungan melalui tinja, namun 
kontak langsung dengan kucing tidak menjadi faktor risiko bagi penularan Toxo. Sebab, infeksi justru terjadi melalui minuman dan makanan. Kita terinfeksi T. gondii dengan menelan oosista melalui air minum dan sayuran atau memakan daging yang mengandung bradizoit. Keduanya dapat bersifat akut dan kemudian menjadi laten.




Penyakit toksoplasmosis mempengaruhi sekitar sepertiga dari populasi manusia di seluruh dunia. Prevalensinya bervariasi antara 5 sampai 80% di berbagai negara, tergantung pada suhu, kelembaban, standar higienis dan kebiasaan dapur. Belum ada metode pengobatan dan juga belum ada vaksin pencegah infeksi yang tersedia saat ini. 

Dalam kebanyakan kasus, parasit Toxo tidak berbahaya. Fase singkat toksoplasmosis akut, ditandai beberapa gejala klinis mirip flu biasa. Individu yang terinfeksi mungkin mengalami demam ringan, batuk, sakit kepala, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan. Toxo dapat juga menular dari ibu ke janin, menyebabkan kebutaan, masalah perkembangan, hidrosefalus, dan cacat lainnya.

Setelah fase akut, maka secara spontan berlanjut ke fase laten, infeksi seumur hidup.
Infeksi seumur hidup Toxo ditandai dengan adanya IgG anti- Toxoplasma dalam serum dan bradizoit yang membelah secara perlahan dalam kista jaringan terutama di organ yang memiliki sistem imun seperti otak, mata, dan testis.

Diketahui, bahwa infeksi seumur hidup Tokso menyebabkan perubahan perilaku dan kepribadian manusia, seperti dari percaya diri berubah menjadi gampang curiga. Juga 
menyebabkan skizofrenia, gangguan bipolar dan gangguan obsesif-kompulsif. Ini adalah efek dari stres kronis yang disebabkan oleh gangguan infeksi parasit seumur hidup yang merusak kesehatan utamanya kerusakan otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...