Ketika melakukan tes kolesterol, maka sebetulnya kita memeriksa kadar lemak dalam darah. Walaupun disebut tes kolesterol, tes ini juga untuk mengetahui trigliserida. Hasil tes dua jenis lemak ini dapat dijadikan indikator untuk memprediksi resiko penyakit sindrom metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung. Karena itu, hasil tes kolesterol bukanlah alasan minum obat kolesterol. Kolesterol tinggi bukan masalah, itu hanya gejala adanya sindrom metabolik.
Untuk memprediksi resiko penyakit jantung, jangan hanya fokus pada hasil pengukuran kolesterol. Lakukan perhitungan. Bagi nilai trigliserida dengan kolesterol HDL.
Misalnya:
Trigliserida = 40
HDL = 80
Ratio trigliserida/HDL adalah 40:80 = 0,5
Ratio di bawah 2 memberi indikasi, resiko rendah.
Jika Trigliserida Anda lebih dari dua kali lipat tingkat HDL, tandanya Anda mengalami resisten insulin. Anda beresiko tinggi mengalami diabetes & penyakit jantung. Makin tinggi ratio antara trigliserida dengan HDL, makin tinggi resiko penyakit sindrom metabolik.
Solusinya:
Perbaiki resistensi insulin ini dengan diet rendah karbohidrat. Hindari gula dan karbohidrat lainnya seperti nasi, mie, roti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo