Ketika diselaraskan dengan benar, irama sirkadian dapat mendorong tidur yang konsisten dan restoratif. Namun ketika ritme sirkadian ini terganggu, hal itu dapat menimbulkan masalah tidur yang signifikan, termasuk insomnia. Penelitian juga mengungkapkan bahwa irama sirkadian memainkan peran integral dalam berbagai aspek kesehatan fisik dan mental.Irama sirkardian tubuh kita mempengaruhi semua organ hingga sel dalam tubuh. Irama ini menghidupkan dan mematikan ribuan gen sepanjang hari.
Ketika ritme ini diganggu, seperti jika kita begadang menonton TV, kita merasa tidak enak keesokan harinya. Jika kita terus mengganggu ritme ini selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, itu dapat menyebabkan banyak penyakit kronis dan merusak kesehatan metabolisme kita.
Setiap organ dan sel dalam tubuh memiliki jamnya sendiri. Mirip dengan bagaimana otak kita membutuhkan tidur di malam hari dan berfungsi optimal di siang hari, setiap organ lain memiliki waktu untuk kinerja puncak, dan istirahat. Ini mempengaruhi tidur, suasana hati, metabolisme, dan bahkan mikrobioma usus Anda.
Di neuron di mata kita terdapat protein penginderaan cahaya biru yang disebut melanopsin. Neuron ini terhubung dengan kuat ke otak kita, dan jam sirkadian kita.
Neuron ini kurang sensitif terhadap cahaya oranye yang redup. Inilah sebabnya mengapa kacamata pemblokiran cahaya biru biasanya memiliki warna oranye. Ini juga mengapa lilin, dan lampu garam merupakan sumber cahaya yang bagus di malam hari.
Melanopsin tidak diaktifkan dari jenis cahaya ini, mengirimkan sinyal ke otak kita bahwa di luar gelap. Ini akan menyebabkan otak memproduksi melatonin dan membantu kita mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
Cahaya biru sepenuhnya mengaktifkan neuron melanopsin. Inilah sebabnya mengapa pergi keluar di pagi hari menyinkronkan jam sirkadian Anda, mengurangi kantuk dan depresi, dan meningkatkan kewaspadaan (Jangan mengandalkan cahaya biru buatan untuk ini).
Di zaman sekarang ini, kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di dalam ruangan. Sebagian besar dari kita tidak mendapatkan sinar matahari yang tepat di pagi hari, dan memiliki cahaya biru buatan di mata kita sampai waktu tidur.
Ini mengirimkan sinyal ke otak bahwa ini bukan waktu malam, jadi kita memproduksi lebih sedikit melatonin dan kurang tidur. Hal ini dapat menyebabkan penurunan toleransi glukosa, sensitivitas insulin dan bahkan meningkatkan risiko diabetes.
Namun, cahaya bukan satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi ritme sirkadian kita: makanan juga memainkan peran utama. Ketika kita pertama kali bangun, tubuh kita siap untuk pencernaan. Jika kita makan sebelum tidur, tubuh kita sedang mencerna makanan padahal seharusnya memperbaiki dirinya sendiri.
Cara untuk memperbaiki ritme sirkadian:
Namun, cahaya bukan satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi ritme sirkadian kita: makanan juga memainkan peran utama. Ketika kita pertama kali bangun, tubuh kita siap untuk pencernaan. Jika kita makan sebelum tidur, tubuh kita sedang mencerna makanan padahal seharusnya memperbaiki dirinya sendiri.
Cara untuk memperbaiki ritme sirkadian:
-Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari
- dapatkan sinar matahari segera setelah bangun tidur
-Saat matahari terbenam, gunakan kacamata pemblokir cahaya biru, dan cahaya lilin saja
-Luangkan waktu sebanyak mungkin di luar di bawah sinar matahari
-Makan saat bangun
-Makan saat bangun
-Jangan makan besar dalam waktu 2 jam sebelum tidur
-Hindari kafein 12 jam sebelum tidur
-Gunakan mode merah di ponsel Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo