Alzheimer adalah Kematian Sel Saraf Akibat Kelaparan
Penyakit Alzheimer adalah penyakit kerusakan saraf. Kerusakan ini menyebabkan otak mengecil hingga mengalami penyusutan sekitar 20-30% dari berat otak saat masih normal. Secara umum ditandai dengan dengan hilangnya memori dan gangguan fungsi berpikir. Gejala-gejala pikun penderita Alzheimer, meliputi:
Kesulitan menyelesaikan tugas yang dulu biasa.
Kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari
Kehilangan kemampuan membuat rencana atau memecahkan masalah
Kebingungan mengidentifikasi waktu atau tempat
Sulit memahami gambar visual, sulitan membaca
Sulit bergabung atau mengikuti percakapan atau berbicara/menulis
Sering salah menaruh barang dan tidak dapat menemukan jalan pulang yang telah dilewati
Perubahan suasana hati atau kepribadian
Penyakit Alzheimer secara umum disebut sebagai "diabetes tipe 3," karena penyakit ini berkaitan erat gangguan metabolisme glukosa yang menyebabkan kerusakan saraf. Penderita Alzheimer mengalami resistensi insulin di otak. Resistensi insulin di otak dapat didefinisikan sebagai kegagalan sel-sel otak untuk merespon insulin. Ini menyebabkan terhambatnya transportasi glukosa ke dalam sel neuron. Glukosa ini sangat vital sebgai sumber energi, sehingga tidak mengherankan bahwa gangguan transportasi ini menyebabkan sel tidak memiliki sumber energi. Ketika glukosa tidak tersedia untuk sel saraf, maka fungsi otak terganggu, banyak sinapsis dan sel saraf yang mati karena kelaparan dan kekurangan energi, serta sejumlah rantai konsekwensi lainnya.
Cara Menghindari dan Menyembuhkan Alzheimer
Karena Alzheimer adalah penyakit yang timbul akibat sel-sel otak mengalami defisit bahan bakar glukosa yang dipicu oleh resistensi insulin, maka strategi untuk menghindari dan menyembuhkan penyakit tersebut adalah membiasakan sel-sel otak untuk menggunakan bahan bakar selain glukosa.
Diet ketogenik adalah pendekatan yang sangat layak untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan saraf akibat masalah kekurangan bahan bakar glukosa. Diet ketogenik diciptakan tahun 1920 untuk pengobatan kerusakan saraf pada penyakit epilepsi.Sejak saat itu, terkumpul banyak bukti potensi dari diet tersebut untuk memperbaiki penyakit kerusakan saraf lainnya.Diet ini merekomendasikan makan sedikit karbohidrat agar sel tubuh beralih dari mengandalkan glukosa sebagai sumber energi dan beralih ke bahan bakar keton. Ketika tubuh dilatih untuk kekurangan glukosa, maka sel tubuh menghasilkan badan keton sebagai sumber energi pengganti.
Fakta pentingnya: otak mampu menggunakan badan keton sebagai bahan bakar. Di otak, badan keton digunakan sebagai bahan bakar penghasil energi menggantikan glukosa.
Efek pencegahan dan penyembuhan dari diet ketogenik adalah mengalihkan sumber energi ATP dari glukosa ke badan keton. Ini akan meningkatkan ketersediaan energi ATP yang dibutuhkan otak, yang memang rakus energi.Peningkatan ketersediaan energi ini akan membantu stabilitas saraf dan mengurangi tingkat kerusakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo