Kamis, 14 Oktober 2021

Asam Urat: hindari gula bukan daging

 

Banyak saran yang sering kita dengar bahwa makan telur, seafood, daging dan jeroan akan meningkatkan resiko terkena atau meningkatkan kadar asam urat. Aturan diet konvensional mengklaim bahwa makan banyak protein dan lemak adalah penyebab penyakit asam urat. Meskipun klaim ini memiliki argumen yang logis, namun ini tidak didukung fakta yang menunjukkan hubungan makan protein hewani seperti daging dan makanan berlemak dengan resiko penyakit asam urat. 



Argumen yang sering dikemukakan sebagai pembenar untuk menghindari daging dan sejenisnya sebagai cara menghindari asam urat: bahwa sebagian besar protein mengandung senyawa purin yang merupakan bahan pembentuk asam urat. Purin membentuk materi genetik dalam DNA dan RNA, dan ketika tubuh mencerna purin, akan memecahnya menjadi asam urat. Sumber purin terkaya adalah daging, ikan, dan jeroan. Teorinya: mengurangi konsumsi purin, akan menurunkan kadar asam urat, dan pada akhirnya, menurunkan risiko asam urat.

Untuk menurunkan kadar asam urat, dokter biasanya menyarankan diet rendah protein, menghindari daging, seafood dan makanan berlemak. Tetapi, faktanya: menjadi jelas bahwa menghindari makanan tersebut bukanlah cara yang lebih baik untuk menghindar dan sembuh dari asam urat.

Faktanya: penelitian memberi bukti, bahwa makanan berprotein tinggi tidak memberi masalah bagi ginjal untuk mengeluarkan asam urat yang terbuat dari purin. Dengan kata lain, semakin banyak purin yang masuk tubuh bersama makanan, semakin banyak asam urat yang keluar. Jika ginjal bekerja dengan baik, konsumsi banyak protein tidak akan meningkatkan risiko asam urat.

Apa Itu Penyakit Asam Urat?

Penyakit asam urat terjadi jika terdapat banyak akumulasi kristal asam urat yang memberi rasa sakit di persendian dan tendon, terutama persendian di tangan dan kaki. Kristal asam urat ini terbentuk ketika kadar asam urat dalam darah mencapai kadar tinggi.

Di seluruh dunia, penderita asam urat semakin meningkat. Slah satu pemicunya adalah meningkatnya sindrom metabolik akibat kebiasaan makan yang buruk.

Penyakit Raja-Raja dan Orang Kaya


Dahulu, penyakit asam urat dikenal sebagai "penyakit raja-raja" dan "penyakit orang kaya". Ini bisa dimaklumi, sebab pada jaman dahulu, hanya orang kaya dan para raja yang memiliki banyak persediaan minuman dan makanan yang diberi pemanis gula.

Sekarang, di seluruh dunia, seiring dengan mudahnya mendapatkan gula serta meningkatnya konsumsi makanan dan minuman manis, penderita asam urat juga semakin meningkat. Pemicunya adalah meningkatnya sindrom metabolik akibat konsumsi gula yang berlebihan tersebut.

Gula Pemicu Penyakit Asam Urat
Gula adalah pemicu terbesar untuk penyakit asam urat. Khususnya oleh gula fruktosa. Gula fruktosa adalah gula yang banyak terdapat dalam buah. Namun demikian, sumber fruktosa terbanyak yang dikonsumsi manusia adalah fruktosa dari sirup jagung (pemanis yang digunakan pada soft drink dan cookies) dan fruktusa dari gula tebu.

Fruktosa memicu penyakit asam urat, karena dua alasan:
(1) Alasan pertama, fruktosa meningkatkan produksi asam urat.    
      Di liver, metabolisme fruktosa akan dengan cepat menguras penggunaan ATP. 
      Proses penggunaan banyak ATP ini memicu tingginya produksi asam urat.



(2) Alasan kedua, frukltosa memicu terjadinya resistensi insulin. 
     Resistensi insulin akan menghambat ginjal untuk membuang asam urat.




Resistensi Insulin Pemicu Penyakit Asam Urat
Ketika makan banyak gula (nasi, mie, rotid, sukrosa, fruktosa dan sejenisnya), maka gula darah akan naik. Sebagai respon atas makanan gula tersebut, maka pankreas melepaskan hormon insulin, hormon pengatur gula darah. Hormon ini akan memasukkan gula ke dalam sel, untuk dimetabolisme menjadi energi atau diubah menjadi lemak sebagai cadangan energi.

Akan tetapi jika makan banyak gula dilakukan secara terus menerus, maka gula darah akan selalu tinggi, hingga sel-sel tubuh tidak lagi mampu memberi respon terhadap pesan insulin, agar sel memasukkan gula. Kondisi ini, dikenal sebagai resistensi insulin, menyebabkan pankreas memompa lebih banyak insulin untuk melakukan pekerjaan yang sama. Gejala yang timbul akibat resistensi insulin disebut sindrom metabolik.







Kadar insulin yang tinggi dalam darah akan menghambat kerja ginjal membuang asam urat dari darah. Itulah sebabnya, sehingga cara terbaik untuk mencegah dan sembuh dari asam urat adalah menyembuhkan resistensi insulin, mengembalikan sensitivitas sel terhadap insulin dengan mengurangi atau menghindari makan gula. 




Cara Menghindari Penyakit Asam Urat
Menghindari gula fruktosa akan menjaga agar kadar asam urat berada pada level yang sehat. Ini akan mengurangi risiko asam urat. Ada fruktosa dalam buah, tetapi sumber utama masalah gula fruktosa adalah fruktosa sirup jagung dan fruktosa pada gula tebu yang mengandung fruktosa tinggi. Jika ingin melakukan satu hal untuk mengurangi risiko asam urat, maka kurangi konsumsi makanan dan minuman yang diberi pemanis sirup jagung fruktosa tinggi dan pemanis dari gula tebu.

Resiko lain yang memicu penyakit asam urat adalah sindrom metabolik. Ini juga terkait dengan konsumsi gula. Orang yang memiliki sindrom metabolik atau diabetes tipe 2, memiliki gula darah tinggi, insulin tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi, akan berisiko lebih besar terkena asam urat. 

Memperbaiki sindrom metabolik yang diakibatkan oleh resistensi insulin tidaklah mudah jika mengandalkan obat medis. Diet rendah karbohidrat (seperti diet keto) telah terbukti menjaga gula darah tetap normal dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulinakan. Ini adalah pilihan terbaik untuk mencegah penyakit asam urat. 

Hindari dehidrasi. Pastikan selalu cukup minum. Sebab ketika terjadi dehidrasi, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan asam urat dari darah, yang berarti kristal asam urat akan terbentuk di persendian.


Menyembuhkan Penyakit Asam Urat                                                                                                     Hal pertama yang harus dilakukan jika Anda menderita asam urat adalah segera memikirkan perubahan gaya hidup, terutama dalam hal makanan, dengan tujuan:
(1) Memulihkan hiperinsulinemia (kadar insulin tinggi dalam darah), menjaga agar kadar insulin tetap terkendali. Ini akan membantu memperbaiki fungsi ginjal membersihkan asam urat.
(2) Meningkatkan sensitivitas insulin. Ini akan memperbaiki sindrom metabolik.
(3) Menghindari gula fruktosa

Untuk menjaga kadar insulin tetap terkendali, memulihkan resistensi insulin, maka keto adalah pilihan terbaik. Ketika makanan karbohidrat dibatasi seperti pada diet keto, dan sumber energi diganti dengan makan banyak lemak atau protein, maka gula darah akan terkendali tetap rendah. Ketika gula darah tetap rendah, maka kadar insulin juga tetap rendah. Insulin rendah, akan sangat membantu ginjal untuk melakukan tugasnya membersihkan asam urat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...