Haid Tidak Teratur Susah Hamil, ini solusi low carb

 

low carb solusi untuk pcos

PROGRAM HAMIL TANPA OABAT TANPA SUNTIK

Jika kamu adalah wanita yang memiliki memiliki siklus menstruasi yang jarang, tidak teratur dan sekarang kamu susah hamil, maka mungkin Kamu mengidap PCOS. Kamu tidak memiliki telur yang bisa dibuahi, karena tidak terjadi ovulasi. Jika ovulasi tidak terjadi, maka lapisan rahim (endometrium) menjadi lebih tebal dan dapat luruh secara tidak teratur, yang dapat menyebabkan perdarahan haid yang banyak dan lama. Ciri lainnya, mungkin ada pertumbuhan rambut seperti pola pria dapat dilihat pada bibir atas, dagu, leher, daerah cambang, dada, perut bagian atas atau bawah, lengan atas, dan paha bagian dalam.Bisa juga kamu sulit mengontrol kenaikan berat badan, jerawat yang parah atau kebotakan. Jika dilihat dengan USG, pada ovarium akan tampak adanya kista (polikistik) yang sebetulnya adalah sel-sel folikel (sel-sel telur) yang tidak matang.

Wanita PCOS, memiliki produksi hormon androgen (testosteron) atau sering disebut hormon laki-laki secara berlebihan. Penyebabnya adalah kadar insulin tinggi dalam darah (resistensi insulin). Kadar insulin yang tinggi ini mengambil peran sebagai penghambat bagi kerja hormon yang mengatur pematangan telur dan hormon yang mengatur menstruasi. Makin tinggi kadar insulin darahmu, makin jarang pula kamu haid. Dapat dikatakan bahwa insulin yang tinggi dalam darahmu mengambil peran sebagai hormon reproduksi dalam konotasi negatif, sehingga menyebabkan kamu, mungkin mengalami gejala-gejala berikut:

Oleh dokter, pengobatan PCOs dilakukan untuk menghilangkan gejalanya. Misalnya, jika pasien mengalami menstruasi yang tidak teratur, maka dokter akan mengobatinya dengan pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, supaya menstruasinya teratur. Ada juga yang melakukan terapi pil progesterone. Jika pasien mengeluh tidak subur, maka diberi perawatan kesuburan untuk merangsang pematangan telur. Pertumbuhan rambut pola pria juga bisa diterapi dengan menggunakan pengobatan estrogen dan progesteron (kontrasepsi oral). Obat diabetes Metformin biasa juga diberikan untuk menurunkan gula darah.

        Masalahnya, resiko penyakit yang dihadapi penderita PCOs bukanlah sekedar masalah sulit hamil dan resiko keguguran, namun juga meliputi semua resiko penyakit sindrom metabolik akibat resistensi insulin seperti: diabetes mellitus type-2, kardiovaskuler (jantung), obesitas, stroke dan pertumbuhan tumor kanker. Resistensi insulin akan memicu naiknya gula darah, naiknya trigliserida, tingginya tekanan darah dan rendahnya kolesterol HDL. Insulin tinggi juga memicu terjadinya proliferasi sel dan menghambat proses apoptosis sehingga memicu pertumbuhan tumor kanker.
        Kamu bisa saja memilih obat diabetes metformin atau pil KB atau obat suntik untuk kesuburan sesuai saran dokter untuk memulihkan PCOs. Tapi, obat tersebut dapat membuatmu mengalami penambahan berat badan yang tidak terkontrol. Akar masalah penyakit, yakni resistensi insulin mungkin juga tidak disembuhkan. Akibatnya, resiko penyakit sindrom metabolik tetap menjadi masalah.

Saran saya, cobalah diet rendah karbohidrat. Ini adalah strategi rasional, tanpa efek samping dan sangat murah. Strategi ini akan membantu kamu memulihkan keseimbangan hormonal. Diet rendah karbohidrat akan menurunkan kadar insulin darah, memulihkan resistensi insulin. Jika kamu hanya memakan karbohidrat tidak lebih dari 20 gram sehari dan mencukupi kebutuhan energi dari lemak hingga 75% maka ini akan memperbaiki siklus menstruasi, memulihkan kesuburan dan menghilangkan gangguan-gangguan lainnya seperti kelebihan berat badan dan jerawat. Turunnya kadar insulin menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan produksi hormon seks kamu juga menghilang. Pada akhirnya, produksi testosteron, progesteron dan estrogen menjadi normal. Kista akan hilang dengan sendirinya. Akan terjadi proses pematangan telur secara normal hingga memungkinkan untuk hamil. Jika resistensi insulin sudah dapat dikendalikan, maka komplikasi PCOs yang lainnya juga akan sembuh, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, penyakit jantung dan tumor.