Kamis, 09 September 2021

Gemuk, itu Penyakit

 

Gemuk Itu Penyakit


Maaf, saya harus mengatakannya

Seharusnya, saya tidak perlu merasa bersalah mengatakannya. Sebab ini sudah menjadi pandemi global. Bahkan, jika kita mau jujur, pandemi covid sesungguhnya memiliki akar masalah yang sama dengan kegemukan: sindrom metabolisme. Virus corona hanyalah penyakit penyerta. Penyakit sindrom metabolik, akar kegemukan sejatinya adalah pandemi yang kita hadapi, sedang virus covid 19 hanyalah penyakit penyerta. Sayangnya, narasi yang dominan, virus corona adalah penyakit utama, sedang sindrom metabolik adalah cormobid, penyakit penyerta. Tapi, begitulah. Narasi juga ditentukan oleh siapa yang berkuasa, dan untuk kepentingan siapa.

Jika kamu, mau berpikiran terbuka, cobalah untuk meragukan narasi yang dominan mengenai kesehatan. Ragukanlah pola makanmu yang dominan karbohidrat. karena inilah akar masalah pandemi yang kita hadapi sekarang. Ubahlah gaya hidupmu, dari banyak makan karbohidrat menjadi pemakan sedikit karbohidrat (low carb).

Jika kamu telah mengubah gaya hidupmu, meninggalkan diet konvensional yang tinggi karbohidrat dan menjalani diet rendah karbohidrat, maka dalam darahmu kadar insulin akan rendah sedang kadar glukagon akan naik, dan sebagai hasilnya tubuhmu akan segera menjadi pembakar lemak, dan tidak lagi menjadi penimbun lemak. Kamu akan memiliki tubuh yang proporsional, karena terjadi perombakan sel-sel tubuh yang tidak dibutuhkan. Jangan takut menjadi sangat kurus, karena metabolisme tubuhmu tidak akan merombak protein otot yang masih dibutuhkan.

Diet rendah karbohidrat akan menjadikan tubuhmu meninggalkan jalur pembakaran karbohidrat, berpindah ke jalur pembakar lemak, yang lebih dikenal dengan istilah ketosis. Istilah ini mengacu pada otak yang tidak mampu menggunakan asam lemak sebagai bahan bakar, sehingga asam lemak terlebih dahulu harus diubah menjadi keton sebelum otak menggunakannya sebagai bahan bakar. Proses pembentukan keton ini disebut ketosis.

Mengapa membakar lemak tubuh menjadi penting? Salah satu tanda paling mudah untuk mengenali seseorang mengalami masalah metabolisme adalah keberadaan tumpukan lemak, terutama tumpukan lemak perut. Meskipun sulit untuk melihat tumpukan lemak perut seseorang secara kasat mata, namun perut buncit dan pinggang yang lebar bisa menjadi tanda bahwa seseorang memiliki lemak perut yang berlebihan. Orang yang mengalami perut membuncit adalah akibat penumpukan lemak di daerah perut. Ini merupakan tanda yang kuat adanya sindrom metabolik. Karena kuatnya hubungan antara perut buncit dengan sindrom metabolik, maka tidak mengherankan jika Jepang memberlakukan Hukum Metabo (metabolic syndrome). Hukum ini mengatur ukuran lingkar pinggang warga Jepang. Laki-laki di atas usia 40 tahun maksimal ukuran lingkar pinggang 80 sentimeter, sedang wanita pada umur yang sama maksimal ukuran lingkar pinggangnya 90 sentimeter.

Masalah dari orang yang kelebihan berat badan adalah kelebihan lemak tubuh. Jadi untuk mencapai berat badan ideal bukanlah sekedar mengurangi berat badan, melainkan harus membakar kelebihan lemak tubuh. Hampir semua orang telah mengetahui bahwa kelebihan lemak tubuh membuat kita tidak sehat. Bahkan sudah banyak orang yang sadar adanya hubungan yang kuat antara perut buncit dengan penyakit sindrom metabolik seperti penyakit jantung dan diabetes. Mereka sadar bahwa keberadaan timbunan lemak perut tersebut menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Sindrom metabolik memberi tanda bahwa seseorang sedang mengalami proses sakit yang parah. Beberapa gejala bisa diketahui melalui serangkaian pemeriksaan medis meliputi tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi atau gula darah rendah, trigliserida tinggi, kolesterol HDL rendah, kolesterol LDL tinggi, kadar asam urat yang tinggi dan masalah pembekuan darah dalam peredaran darah. Secara sendiri-sendiri, mungkin saja satu gejala sindrom metabolic ini belum membahayakan, namun jika gejala-gejala ini terakumulasi maka mereka bisa memunculkan suatu penyakit yang membahayakan, terutama penyakit jantung dan diabetes.

Orang yang mengalami sindrom metabolik memiliki resiko yang besar untuk terkena penyakit, seperti: serangan jantung, stroke, diabetes, fatty liver, obesitas, mandul (gangguan reproduksi), tumor dan kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...