Kamis, 09 September 2021

Jangan Percaya Hasil Cek Gula Darah, Masalahnya Adalah Kadar Insulin Darah

 

Cek Gula Darah,

 

Masalahnya bukan gula darah melainkan resistensi Insulin


Jika kamu pengikut diet normal, memakan banyak karbohidrat, meskipun hasil test gula darah kamu menunjukkan hasil yang normal, itu tidak bisa dijadikan indikator bahwa kamu sehat-sehat saja. Sebab kebanyakan orang yang memiliki hasil tes gula darahnya normal justru memiliki penyakit metabolik yang kronis yang disebabkan oleh insulin tinggi (hiperinsulinemia). Tes gula darah tidak akan memberitahu kamu kadar insulin, sehingga kamu tidak akan tahu jika kamu telah mengalami pre-diabetes. Padahal, sesungguhnya secara hormonal tidak ada perbedaan antara pre-diabetes dengan diabetes. Keduanya adalah masalah kadar insulin darah yang tinggi. Pada penderita pre-diabetes kadar gula darah memang terlihat normal, namun dibutuhkan banyak insulin untuk mencapai kadar gula darah menjadi normal. Jumlah insulin yang tinggi ini dibutuhkan karena sel-sel telah resisten terhadap insulin (resistensi insulin).

Tes gula darah hanya memberikan gambaran mengenai kadar gula darah. Itu sebabnya sehingga tes tersebut sangat tidak bisa diandalkan untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi metabolisme glukosa kamu, apakah kamu sehat atau tidak sehat. Jika hasil  tes gula darah kamu menunjukkan gula darah puasa yang normal, itu tidak cukup untuk bisa dijadikan indikator bahwa kamu terbebas dari penyakit sindrom metabolik. Sebab, pangkal masalah yang sebenarnya dari sindrom metabolik adalah resistensi insulin (lihat Bab 3). 

Akar masalah kesehatan metabolisme ada pada kadar hormon insulin dalam darah yang tinggi. Jika kadar insulin kamu tinggi, kamu sakit. Maka, kamu beresiko untuk menderita obesitas yang parah, berat badan berlebihan, penumpukan lemak perut, hipertensi, HDL rendah, trigliserida tinggi, aterosklerosis, resiko serangan jantung, stroke dan resiko penyakit pembuluh darah lainnya. 

Untuk mengetahui kesehatan metabolisme, dibutuhkan tes stimulasi insulin. Tes ini dilakukan untuk menentukan respon insulin darah terhadap makanan bergula (karbohidrat). Caranya, saat perut kosong, pasien diberi minuman glukosa kemudian setelah ½ jam, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam darah diambil untuk diperiksa kadar insulin. Sayangnya, kadar insulin darah jarang diperiksa karena biayanya mahal dan jarang laboratorium yang memiliki alat tesnya.

Resistensi insulin ini menjadi fase pendahuluan dari penyakit-penyakit metabolisme, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, PCOS, alzheimer dan tumor atau kanker. Ini adalah penyakit yang dialami banyak orang. Faktanya, lebih dari 85% orang dewasa mengalami resistensi insulin. Sayangnya, pemeriksaan resistensi insulin belum dianggap sebagai hal penting yang disarankan ke pasien untuk mengetahui kesehatan metabolisme. Padahal, resistensi insulin bisa dideteksi jauh lebih dini sebelum terdeteksi adanya gejala penyakit metabolisme yang parah. Misalnya, kadar insulin darah yang tinggi telah dapat terdeteksi dalam waktu 10 tahun sebelum terdeteksi adanya gula darah yang tinggi sebagai indikator adanya penyakit diabetes tipe 2. Artinya, secara hormonal, seseorang telah menunjukkan sakit diabetes  tipe 2 selama 10 tahun, sebelum gula darahnya menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut. Mengabaikan tanda yang diberikan oleh kadar insulin darah yang tinggi  tersebut selama 10 tahun, sampai akhirnya kadar gula darah menjadi tidak terkendali, itu sama saja dengan mengabaikan peluang untuk sehat. 

Saya percaya, untuk saat ini, pemeriksaan kadar insulin darah adalah pemeriksaan kesehatan terbaik untuk bisa memprediksi kesehatan metabolisme seseorang. Sebab, dengan mengetahui hal tersebut, dapat diprediksi resiko ancaman penyakit diabetes tipe-2, penyakit jantung, pikun, dan banyak penyakit metabolisme lainnya. Jika kamu bisa mengetahui lebih dini adanya tanda-tanda resistensi insulin atau sindrom metabolik dan segera memulihkannya sebelum muncul sebagai penyakit yang parah, maka kamu bisa menghindar dari penyakit yang  merusak kebahagiaan hidupmu.

Tanpa tes insulin, kamu bisa memprediksi respon insulin berdasarkan beberapa tanda yang diberikan tubuh. Jika kamu sudah menunjukkan gejala-gejala sindrom metabolik, sebagian gejala atau seluruhnya seperti adanya masalah: berat badan berlebihan, tumpukan lemak perut, masalah gula darah, masalah asam urat, masalah kolesterol, dan atau masalah tekanan darah,  berarti kamu telah mengalami resistensi insulin. Tapi, jangan fokus hanya pada penyelesaian masalah-masalah tersebut. Jangan fokus pada ‘manajemen penyakit’ dan mengabaikan pencegahan atau ‘perawatan kesehatan’. Kamu harus fokus pada penyelesaian akar masalah, yaitu menurunkan kadar insulin darah yang tinggi. Deteksi dini sangat penting. Semakin dini terdeteksi dan dengan demikian memungkinkan intervensi lebih dini, maka makin murah biaya yang diperlukan untuk sehat serta semakin baik peluang untuk kembali sehat. 

Kamu membutuhkan perbaikan terhadap sensitivitas sel terhadap insulin. Ingat point penting ini: jangan biarkan kadar insulin darah kamu terus meninggi hingga menyebabkan resistensi insulin. Jutaan orang menderita penyakit prediabetes dan diabetes yang tidak terdiagnosis. Masih sangat jarang  pemeriksaan kadar insulin. Akibatnya, terlalu mahal biaya yang harus dikeluarkan untuk amputasi kaki, kebutaan, penyumbatan pembuluh darah, kerusakan ginjal, pikun, Alzheimer, kanker,  dan tekanan darah tinggi. Padahal, semua ini berpangkal pada akar masalah yang bisa dicegah lebih dini serta dapat dipulihkan: resistensi insulin. 

Prediabetes bisa disembuhkan sebelum berkembang menjadi diabetes. Sehingga tidak perlu menunggu sampai seseorang kehilangan pekerjaan, kehilangan banyak uang, penurunan kenikmatan hidup, serta kehilangan kesempatan untuk berkontribusi dalam masyarakat akibat penyakit kronis. 

Makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah penyebab dari resistensi insulin. Banyak makan karbohidrat akan menyebabkan pankreas memproduksi banyak insulin. Kadar insulin tinggi dalam darah yang terjadi sepanjang tahun  adalah pangkal masalah terjadinya resistensi insulin. 

Jadi, kamu tidak bisa menganggap dirimu sehat, bebas dari sakit gula hanya karena tes gula darah kamu normal atau menganggap bahwa kamu tidak mengalami masalah pada pembuluh darah dan jantung hanya karena belum merasakan sesak di dada. Ingat, penyakit metabolisme menggerogoti tubuh secara tersembunyi dan itu terjadi dalam waktu yang lama. Penyakit metabolisme seperti diabetes dan serangan jantung bisa mulai berproses 20 tahun sebelum dokter membuat vonis. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...