Glikasi!
sebuah proses yang, secara intrinsik terkait dengan kadar
gula darah tinggi
yang dapat mengubah darah menjadi "lengket".
Ini adalah kisah tentang perubahan biokimia yang menimbulkan
masalah bagi aliran darah,
terutama di kapiler darah kecil.
Berikut rincian proses tersembunyi ini:
1) Transformasi Protein:
Bayangkan...
darah dipenuhi gula,
dan molekul gula ini mulai berikatan dengan protein
seperti hemoglobin.
INI
bukan pelukan persahabatan.
Glikasi ini mengubah protein,
sehingga berdampak pada tugas normalnya di tubuh.
2) Invasi AGEs:
Seiring waktu,
pertemuan gula-protein ini
menghasilkan produk
Akhir Glikasi Lanjutan (AGEs).
AGE ini bekerja keras untuk mengeraskan pembuluh darah
dan mengurangi elastisitasnya,
sehingga mempersulit darah mengalir
melalui saluran yang lebih kecil.
3) Darah Lebih Kental:
Plotnya mengental,
secara harfiah, seiring dengan meningkatnya glikasi.
Kehadiran protein terglikasi dan AGEs membuat darah
lebih kental,
istilah bagus untuk "lebih kental",
yang dapat memperlambat alirannya,
terutama di pembuluh darah yang lebih kecil.
4) Masalah Pengiriman Oksigen:
Ketika hemoglobin terglikasi
para ilmuwan menyebutnya HbA1c),
ia kesulitan mengirimkan oksigen secara efisien.
Kurangnya oksigen ke jaringan bukanlah kabar baik.
5) Peradangan dan Kerusakan:
AGEs
seperti tamu tak diundang
yang menyebabkan peradangan dan merusak endotelium,
lapisan halus di dalam pembuluh darah.
Hal ini selanjutnya dapat mengganggu aliran darah dan
meningkatkan risiko komplikasi pembuluh darah.
Kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil, menyebabkan komplikasi pada mata, ginjal, dan saraf. Inilah sebabnya mengapa mengelola kadar gula darah melalui pola makan sangatlah penting.
Glikasi
tidak hanya dari gula dalam pengertian sehari hari;
ini juga termasuk berbagai karbohidrat:
1)
Gula
soda, madu, HFCS, dan gula meja.
2)
Karbohidrat olahan:
Sereal sarapan, roti, pasta, dan kue kering adalah penyebab umum penyakit ini.
3)
Makanan Olahan:
Sering kali diisi dengan tambahan gula dan karbohidrat olahan.
4)
Karbohidrat yang Belum Diolah:
buah-buahan, nasi, biji-bijian, dan sayuran bertepung pun ikut bergabung, dengan gula dan pati alaminya.
Dampaknya?
Mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang:
Jangka pendek:
Peradangan, stres oksidatif, hiperglikemia, lemak visceral.
Jangka menengah:
Penuaan kulit, kerusakan pembuluh darah, perlemakan hati, pankreas berlemak.
Jangka panjang:
Risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, radang sendi, Alzheimer, dan kanker; disfungsi organ; komplikasi diabetes yang serius.
Memahami makanan yang memicu glikasi dan dampaknya adalah kunci untuk membuat pilihan makanan yang lebih cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo