Awas!!!
Obat menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak
Himbauan Pemerintah:
seluruh apotek untuk menyetop sementara
penjualan obat bentuk cair atau sirup.
Pelarangan ini dikeluarkan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Seluruh nakes juga diminta Kemenkes RI menghentikan sementara resep obat-obatan dalam bentuk sirup atau cair.
"Sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,"
imbau Kemenkes.
Himbauan ini sebagai tindak lanjut Pemerintah Indonesia yang telah melaporkan adanya 206 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak-anak. Dari ratusan gagal ginjal ini, 99 dilaporkan meninggal dunia.
Bagaimana obat merusak ginjal?
Ginjal merupakan organ utama untuk ekskresi obat. Hal ini menyebabkan ginjal terkena resiko yang paling besar keracunan obat, menempatkannya pada risiko yang lebih besar untuk mengalami kerusakan. Keracunan ginjal pada bagian tubulus proksimal secara khusus dapat meningkat karena perannya dalam proses sekresi dan reabsorpsi, yang memungkinkan akumulasi racun di dalam sel.
NSAID dapat mengubah hemodinamik dengan bertindak sebagai inhibitor siklooksigenase (COX). COX bertanggung jawab untuk memproduksi prostaglandin (dari asam arakidonat), yang memiliki efek vasodilatasi pada arteriol glomerulus aferen.
Mengapa obat Sirup?
Sebetulnya bukan obat sirupnya yang jadi masalah, melainkan kandungannya, yakni NSAID yang umum digunakan pada anak-anak sebagai sebagai analgesik, antipiretik, dan obat antiinflamasi. Obat jenis ini yang tersedia secara luas yang menyebabkan sejumlah besar anak mengalami risiko efek samping obat. Contohnya: ibuprofen dan parsetamol sirup yang umum digunakan untuk menurunkan demam pada anak-anak.
Peran prostaglandin sebagai vasodilator sangat penting untuk mempertahankan fungsi ginjal yang memadai. Jika sintesis prostaglandin menjadi terhambat oleh obat NSAID maka menyebabkan vasokonstriksi arteriol aferen ginjal menjadi tidak terkendali, mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo