Kamis, 22 September 2022

Hasil Studi : makan lebih dari 1 butir perhari mengurangi resiko penyakit arteri koroner

 


Arteri koroner merupakan pembuluh darah 
yang memasok darah membawa oksigen bahan bakar ke sel-sel jantung untuk metabolisme. 
Jantung membutuhkan oksigen dan zat makanan yang dibawa oleh darah tersebut untuk menghasilkan energi.  

Penyakit arteri koroner adalah gangguan fungsi jantung yang terjadi saat arteri koroner tersumbat (aterosklerosis). Kondisi ini membuat sel-sel otot jantung menjadi kekurangan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner.

Penyumbatan atau penyempitan arteri disebabkan oleh pengapuran (kalsifikasi) arteri. Pengapuran tersebut terkait erat dengan peradangan vaskular. Kalsifikasi adalah awal dalam proses aterosklerosis. Adanya kalsifikasi koroner bersifat universal pada semua pasien dengan penyakit arteri koroner. Skor kalsium koroner dikaitkan dengan beban plak. 

Kalsium adalah mineral yang paling melimpah dalam tubuh manusia. Sebagian besar kalsium ditemukan di gigi dan tulang. Hanya sekitar 1% larut dalam aliran darah. Seiring bertambahnya usia tubuh manusia, kalsium dapat disimpan di berbagai bagian tubuh. 

Menurut teori lama, telur dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular karena telur mengandung tinggi kolesterol. Satu telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol. Meskipun teori ini masih dipercaya banyak orang, dan 
American Heart Association Dietary Guidelines Revision 2000 merekomendasikan kepada masyarakat untuk mengonsumsi kolesterol kurang dari 300mg/hari untuk meminimalkan peningkatan kolesterol darah, namun tidak ada bukti langsung bahwa konsumsi telur dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Penelitian telah menunjukkan hasil yang tidak konsisten dari hubungan konsumsi telur dengan penyakit kardiovaskular. Sampai saat ini,penelitian tentang konsumsi telur dan risiko penyakit kardiovaskular belum meyakinkan.

Menariknya, Pedoman Diet yang terbaru tidak lagi memberikan batasan asupan telur. Sebaliknya, justru merekomendasikan untuk memperbanyak asupan telur sebagai bagian dari pola makan sehat. 

Studi dari 1966 hingga 2020, mengidentifikasi tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi telur dan risiko kejadian penyakit kardiovaskular. Yang ditemukan justru bahwa konsumsi telur (lebih dari 1 telur per hari) dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit arteri koroner. 

Studi ini mengidentifikasi 23 studi prospektif dengan median tindak lanjut 12,28 tahun. Sebanyak 1.415.839 individu dengan total 123.660 kasus dan 157.324 kejadian penyakit kardiovaskular dimasukkan sebagai sampel. 

Data, tanpa konsumsi atau hanya konsumsi 1 butir telur/hari, dibandingkan dengan konsumsi telur yang lebih dari 1 butir telur/hari tidak ditemukan hubungan dengan peningkatan risiko yang signifikan dari kejadian penyakit kardiovaskular secara keseluruhan (rasio bahaya gabungan, 0,99; interval kepercayaan 95%, 0,93-1,06 ; P < .001; I² = 72,1%). 

Konsumsi telur yang lebih tinggi (lebih dari 1 telur/hari) ditemukan berhubungan dengan penurunan risiko penyakit arteri koroner secara signifikan (rasio bahaya gabungan, 0,89; interval kepercayaan 95%, 0,86-0,93; P <.001; I² = 0%), dibandingkan dengan konsumsi tidak ada atau 1 butir telur/hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...