Diketahui, bahwa kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan penyakit metabolik seperti hipertensi dan diabetes. Meskipun demikian, mengatakan bahwa lemak adalah penyebab penyakit, sehingga penting untuk menghindari makanan berlemak, terlalu menyederhanakan persoalan. Sebab, pada dasarnya lemak bertindak sebagai penyimpan energi. Lemak juga merupakan aktor penting dalam proses tubuh yang vital seperti respons imun, pengaturan sensitivitas insulin, dan pemeliharaan suhu tubuh.
Dalam sebuah ulasan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Cell pada 3 Februari 2022, para peneliti berpendapat bahwa efek negatif lemak terhadap kesehatan, bukan berasal dari kelebihan lemak tersebut tetapi dari menurunnya kemampuan jaringan lemak untuk merespons perubahan, atau dengan kata lain, plastisitasnya.
Susunan dan fungsi jaringan lemak berubah sebagai respons terhadap fluktuasi berat badan dan penuaan. Saat lemak menurun plastisitasnya karena penuaan dan kegemukan, jaringan kehilangan kemampuannya untuk merespons isyarat perubahan tubuh.
Ketika terjadi pertumbuhan jaringan lemak yang cepat, hingga suplai darah ke jaringan tersebut tidak cukup, yang mengakibatkan sel-sel lemak kekurangan oksigen, maka akan terjadi akumulasi sel-sel yang tidak lagi mampu membelah. Hal inilah menyebabkan resistensi insulin, peradangan, dan kematian sel. Ini kemudian diikuti oleh tumpukan lemak yang tidak terkontrol dari sel-sel ini.
Sebetulnya, kebanyakan orang mengetahui persis makanan apa yang membuat mereka bertambah kelebihan lemak tubuh yang memicu penyakit. Mereka hanya tidak ingin menghadapinya atau membuat perubahan drastis. Mereka bertanya ke ahli gizi yang memberi tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk makan semuanya asal jumlah sedang, dengan mengontrol porsi dan makan 5 kali sehari. Mereka melakukan saran ahli gizi tersebut, dan ternyata gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo