Jumat, 25 Maret 2022

Kebohongan mengenai kolesterol

Jangan percaya ini!


Kolesterol anda tinggi? 

Disarankan turunkan kolesterol Anda? 

Katanya, supaya terbebas dari serangan penyakit jantung. 

Ini adalah semboyan perang dari orang yang memusuhi kolesterol.

Sayangnya, target operasi perang kolesterol berubah-ubah. Dahulu, musuhnya adalah total kolesterol. Sampai sekarang, kepercayaan bahwa total kolesterol yang tinggi itu buruk mempengaruhi keyakinan banyak orang. Padahal, para ahli yang memusuhi kolesterol tidak lagi berfokus pada total kolesterol, melainkan beralih pada kolesterol yang disebut "jahat" (LDL). Selanjutnya, fokusnya berubah lagi pada rasio antara total kolesterol dengan kolesterol "baik" atau kolesterol HDL.

Jika kolesterol itu musuh yang jahat, mengapa tubuh kita terus-menerus memproduksi banyak kolesterol?  


Penting untuk diingatkan, bahwa tubuh Kita membutuhkan kolesterol untuk hidup. Kolesterol yang rendah memiliki bahaya kesehatan yang jauh lebih buruk dibanding kolesterol yang tinggi. Kolesterol adalah komponen utama untuk setiap membran sel dalam tubuh. 


Jika Anda menurunkan kolesterol hingga 30%, maka membran sel akan pecah. Bayangkan, jika membran sel darah Anda yang pecah karena kehilangan kolesterol. 


Kolesterol juga adalah bahan utama untuk hormon steroid seperti kortisol, adrenalin dan hormon seks (testosteron, estrogen). Kekurangan kolesterol menyebabkan gangguan keseimbangan regulasi hormonal. Anda akan mengalami gangguan seks dan emosi akibat kekurangan hormon tersebut.  


Sangat beralasan untuk diragukan, konsensus yang masih dipegang kuat dalam komunitas kedokteran bahwa kolesterol tinggi dalam darah memiliki efek buruk bagi kesehatan karena meningkatkan resiko kematian. Benarkah kolesterol buruk bagi kesehatan? Jawabannya: Tidak. Itu kebohongan. Tidak ada hubungan antara kolesterol tinggi dengan resiko kematian akibat penyakit jantung. 


Studi Framingham AS skala besar, yang memantau tiga generasi, mengungkapkan sedikit perbedaan kadar kolesterol antara mayoritas dari mereka yang mengidap dan tidak mengembangkan penyakit jantung. Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa dari lebih dari 130.000 pasien yang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung, 75 persennya memiliki kadar kolesterol total dan LDL yang normal. 


Studi lain menunjukkan, bahwa kendatipun kadar kolesterol diturunkan dengan obat, jumlah kematian orang yang diterapi dengan obat kolesterol lebih tinggi dibanding yang tidak diberi obat kolesterol.


Bagaimana dengan diet rendah kolesterol atau makanan tanpa kolesterol? Apakah orang yang menghindari makanan lemak jenuh dan berkolesterol memiliki kadar kolesterol rendah? Jawabannya: tidak. 


Sayangnya, walaupun tidak berhubungan, masih banyak dokter yang akan mengatakan kepada Anda bahwa cara untuk menurunkan kolesterol adalah menghindari makanan berlemak atau makanan kolesterol. Padahal, jumlah kolesterol yang Anda makan, memiliki pengaruh yang relatif kecil pada jumlah kolesterol di dalam aliran darah. Sebab, lebih dari 80% kolesterol dalam tubuh Kita diproduksi sendiri oleh tubuh, terutama dibuat di liver.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...