Selasa, 14 September 2021

Sejarah Singkat Perang Terhadap Lemak

 SEJARAH SINGKAT 

PERANG terhadap LEMAK


Ketika Presiden Amerika, Eisenhower mengalami serangan jantung tahun 1955, isu penyakit jantung dan pencegahannya menjadi wacana publik. Makanan apa yang menyebabkan penyakit jantung? Dua faksi muncul, faksi Yudkin dan faksi Ancel Keys. Yudkin adalah seorang ahli fisiologi, ahli gizi dan dokter Universitas London, tokoh utama gagasan bahwa: gula adalah faktor makanan yang menyebabkan penyakit jantung, dan juga beberapa penyakit metabolisme lainnya. Pada posisi yang berlawanan ada Ancel Keys, seorang ahli epidemiologi Universitas Minnesota, mengajukan hipotesis: ada korelasi antara lemak dalam makanan dan penyakit jantung. Pada tahun tersebut, ia mempresentasikan hipotesisnya pada konferensi WHO. Argumennya: lemak jenuh adalah penyebab utama penyakit jantung; kolesterol menyebabkan aterosklerosis. Keys bukannya tidak tahu tentang diet Eskimo, hanya makan daging dan lemak, seperti ditulis Vilhjalmur stefansson, penulis buku Not By Bread Alone, namun ia lebih suka mempromosikan angka-angka survey yang dilakukannya.

Sepanjang tahun 1960-an, Keys berhasil mendapatkan dukungan kekuatan institusional. Dia diberi tempat bersama kawan-kawannya di dewan badan berpengaruh dalam perawatan kesehatan Amerika, American Heart Association dan National Institutes of Health. Dari pendukung-pendukung ini, mereka menyalurkan dana ke peneliti-peneliti yang berpikiran sama.

Pada tahun 1958, Keys dan rekan penelitinya memulai Studi Tujuh Negara. Mereka melakukan survei terhadap pola makan, gaya hidup, dan kejadian penyakit jantung koroner pada hampir 13.000 pria paruh baya di Finlandia, Yunani, Italia, Jepang, Belanda, Amerika Serikat, dan Yugoslavia. Temuan mereka menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah dan tingkat kematian akibat serangan jantung tertinggi terdapat di negara-negara dengan diet tinggi lemak jenuh, seperti Amerika Serikat dan Finlandia. Hasil Studi Tujuh Negara akhirnya diterbitkan pada tahun 1970, yang memberikan bukti adanya korelasi antara asupan lemak jenuh dan kematian akibat penyakit jantung, seperti yang telah diprediksi Keys. Hasil ini kemudian menjadi rujukan di seluruh dunia, sehingga seluruh dunia menyesuaikan dietnya dengan hipotesis Ancel Keys.

Tidak semua orang setuju dengan Keys. Banyak peneliti yang menolak hubungan antara makanan berlemak, kolesterol dan penyakit jantung. Desain penelitiannya dianggap cacat ilmiah. Kritikus mengatakan bahwa sampel data dalam Studi Tujuh Negara dipilih agar sesuai kesimpulan. Misalnya, Keys tidak memasukkan data dari Prancis, di mana kejadian penyakit jantung relatif rendah padahal negara tersebut melakukan diet tinggi lemak.  




 Gambar 22.2 sampul Time, 1961


Walaupun banyak yang mengkritik karyanya, namun tidak ada yang bisa menggoyahkan hipotesis Ancel Keys. Berbekal kumpulan data besarnya, ia dengan mudah menjatuhkan peneliti yang berseberangan dengannya. Ketika Jacob Yerushalmy menerbitkan makalah tahun 1957, yang menggugat hubungan sebab akibat antara lemak dengan penyakit Jantung, Keys merespon dengan mengatakan bahwa data Yerushalmy cacat. Ia juga mengecam makalah Yudkin, menyebut teorinya sebagai “omong kosong”, dan menuduhnya melakukan propaganda untuk industri susu dan daging. Ia jadi pahlawan. Temuannya menjadi sangat berpengaruh. Foto ancel Keys diabadikan pada sampul majalah Time pada tahun 1961, sebagai tokoh penting perang melawan lemak. Ia mendesak pembaca untuk menghindari makanan berlemak seperti daging.

Setelah kemenangan Ancel Keys, propaganda diet 'rendah lemak' sebagai cara menghindar atau mengobati penyakit jantung semakin dipopulerkan selama tiga puluh tahun berikutnya. Pada tahun 1980, USDA (Departemen Pertanian AS) mengeluarkan pedoman diet. Salah satu inti aturan makannya: hindari makanan lemak dan kolesterol. Akibatnya, konsumsi daging menurun sedangkan konsumsi roti, mie dan makanan karbohidrat lainnya meningkat tajam. Piramida makanan dibuat berbasis karbohidrat, sedang telur dan daging dibatasi.


Gambar Piramida Makanan


Sayangnya, meskipun lemak telah dihindari, namun  penyakit jantung bersama  sekelompok penyakit sindrom metabolik (obesitas, diabetes, hipertensi, masalah lipid,) bukannya menurun, tapi justru semakin meningkat seiring dengan berkembangnya industri gula bersama  mesin propaganda mereka. Setelah hampir empat dekade lemak dihindari dalam diet Amerika, orang Amerika justru semakin gemuk. Resiko penyakit jantung juga semakin meningkat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keto Palopo

Berapa Gula Yang Anda Butuhkan

Tubuh Membuat Sendiri Kolesterol sesuai Kebutuhannya

Pada abad ke 5 SM dokter Yunani Hippocrates telah memperingatkan bahwa orang-orang yang gemuk berpotensi meninggal mendadak, tetapi saat itu...