MEMPERBAIKI KESEIMBANGAN HORMON SEKS DENGAN TERAPI KETO
(Tanpa suntik hormon atau minum pil KB)
Masih ingat cerita Sazkia Sungkar?
Enam tahun lalu ( tahun 2015) saat ia terapi hormon.
Agar bisa hamil.
Ia cerita bahwa terapi hormon tersebut membuatnya gemuk.
Berat badannya bertambah 12 kg dan banyak jerawat tumbuh di wajahnya.
Katanya, ia harus terima hal tersebut, sebagai efek terami hormon.
Itu dilakukannya untuk hamil. Sayangnya, program tersebut tidak membuatnya hamil.
Sampai akhirnya ia memutuskan operasi endometriosis tahun 2017 dan kemdian program bayi tabung. Sekarang ia sudah punya anak.
Gangguan kesuburan yang dialami Zaskia Sungkar dikenal sebagai endometriosis. Gejala paling umum adalah sakit saat haid, haid tidak teratur, dan ada bercak darah di luar masa haid. Biasanya dokter memberi terapi hormon, misal dengan pil KB, suntik progestogen dan hormon lainnya. Sayangnya, hormon ini tidak akan mempetbaiki kesuburan. Efek samping obat, kegemukan.
Endometriosis dipicu oleh tingginya kadar estrogen, atau disebut dominasi estrogen. Ini menghambat pematangan telur, menghambat opulasi. Akibatnya, kadar hormon progesteron sangat rendah. Itulah sebabnya, dokter biasa memberi hormon progestogen.
Sebetulnya, estrogen tinggi tersebut memiliki akar masalah pada kadar insulin tinggi, atau resitensi insulin.
Ini tidak berarti penderita memiliki kadar gula tinggi. Bukan gula masalahnya.
Masalahnya adalah ketidak seimbangan hormonal yang dipicu oleh tingginya kadar insulin tinggi. Hormon insulin tinggi menghambat ovulasi, memicu tingginya estrogen dan menghambat produksi progesteron.
Solusinya, turunkan kadar insulin. Jika resistensi insulin bisa dinormalkan, maka kadar estrogen juga bisa diturunkan dan komplikasi yang menyertainya bisa disembuhkan.
Proses ovulasi menjadi normal, hormon seks seimbang dan kesuburan bisa dipulihkan.
Sakit saat haid juga akan sembuh. Inilah solusi sederhana dan gampang dari KETO, tanpa operasi, tanpa suntik hormon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Keto Palopo